Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Sunday, April 14, 2013

Melihat Wajah Bahagia Bisa Menurunkan Tingkat Kejahatan dan Kekerasan

Jakarta, Tingkat kriminalitas di kota-kota besar meningkat seiring berkembangnya perekonomian. Alih-alih menggunakan pendekatan hukum untuk mencegah perbuatan jahat, sebenarnya ada cara sederhana yang dapat menekan angka kriminalitas, yaitu mengekspresikan kebahagiaan.

Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa melihat wajah yang mengekspresikan kebahagiaan dapat mengurangi perilaku agresif pada orang dewasa sehat dan remaja yang berisiko tinggi melakukan tindak kriminal atau kekerasan.


Peneliti di University of Bristol menemukan hubungan antara pengenalan emosi lewat ekspresi wajah terhadap perilaku orang dewasa sehat dan remaja yang berisiko melakukan kejahatan. Dalam laporan yang dimuat jurnal Psychological Science, peneliti juga menemukan bahwa ketika melihat ekspresi wajah yang ambigu, persepsi seseorang bisa diubah seolah melihat wajah bahagia.


"Hasil penelitian kami memberikan bukti kuat bahwa pengolahan emosi berperan memunculkan kemarahan dan perilaku agresif. Ini berpotensi sebagai penanganan baru terhadap perilaku agresif di masa depan," kata peneliti, profesor Marcus Munafo seperti dilansir Counsel and Heal, Kamis (28/3/2013).


Sebanyak 40 orang dewasa sehat dan 46 remaja berusia 11 - 16 tahun yang dinilai berisiko tinggi melakukan tindak kriminal atau sering berbuat kasar menjadi peserta dalam penelitian ini. Dengan mendorong peserta melihat kebahagiaan dalam ekspresi wajah yang ambigu, peneliti menemukan bahwa rasa marah dan perilaku agresifnya jadi berkurang.


Para peserta ditunjukkan gambar ekspresi wajah yang bahagia, marah dan yang ambigu (tidak bahagia ataupun marah), lalu diminta menilai apakah orang pada gambar sedang bahagia atau marah. Percobaan awal ini bertujuan mengetahui seberapa besar kemungkinan peserta menilai wajah yang ambigu sebagai wajah yang marah.


Setelah itu, peneliti mengatakan kepada beberapa peserta bahwa wajah-wajah ambigu yang sebelumnya dikira marah itu sebenarnya adalah wajah yang sedang bahagia. Hasilnya, para peserta yang dilatih mengenali ekspresi bahagia pada wajah yang ambigu menurun drastis perilaku agresifnya.


Eksperimen lain juga dilakukan pada 53 orang relawan yang sehat. Para peneliti ingin melihat apakah persepsi terhadap ekspresi wajah dapat diubah tanpa harus diajarkan secara terang-terangan. Hasilnya menemukan bahwa peserta yang cenderung melihat ekspresi bahagia dalam wajah yang ambigu lebih jarang marah dan bertindak agresif.




Sumber Detik




Alat Kesehatan Bandung

No comments:

Post a Comment