Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Hasil studi yang dipaparkan dalam konferensi The International Investigative Dermatology di Edinburgh, Jumat, menyebutkan bahwa sinar UV melepaskan suatu senyawa yang menurunkan tekanan darah.
Produksi senyawa penurun tekanan darah, nitrat oksida, terpisah dari produksi vitamin D dalam tubuh, yang naik setelah paparan sinar matahari.
Dalam penelitian itu, ahli dermatologi mempelajari tekanan darah 24 relawan yang diberi paparan sinar UV dan lampu pemanas.
Dalam satu sesi, para relawan diberi paparan sinar UV dan panas lampu. Di sesi lain, sinar UV diblokir sehingga hanya panas lampu yang berdampak pada kulit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah menurun secara signifikan selama satu jam setelah paparan sinar UV tapi tidak setelah relawan terkena panas dari lampu. Sementara kadar Vitamin D tidak terpengaruh dalam kedua sesi.
"Kami menduga manfaat sinar matahari bagi kesehatan jantung akan lebih besar dibandingkan dengan risiko kanker kulit," kata dosen senior dermatologi di Edinburgh University, Dr Richard Weller.
"Pekerjaan yang sudah kami lakukan menyediakan mekanisme yang mungkin bisa menjelaskan ini, dan juga menjelaskan mengapa diet suplemen vitamin D saja tidak bisa mengimbangi kekurangan sinar matahari," tambahnya.
"Kami sekarang berencana melihat risiko relatif penyakit jantung dan kanker kulit pada orang yang menerima jumlah paparan sinar matahari yang berbeda. Jika ini menegaskan bahwa sinar matahari mengurangi tingkat kematian dari semua penyebab, kita perlu mempertimbangkan lagi saran tentang paparan sinar matahari," ujar dia.
Namun para peneliti mengatakan, lebih banyak studi lanjutan masih diperlukan untuk menentukan apakah sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali rekomendasi terkait paparan sinar matahari pada kulit.
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk stroke. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dapat menjaga tekanan darah tetap terkontrol."
Jakarta (ANTARA News) - Rajin makan pisang dan mengurangi keripik dapat mencegah stroke, kata para peneliti seperti dikutip Daily Mail, Jumat.
Potasium (kalium) dapat menurunkan tekanan darah, sementara keripik mengandung banyak garam yang dapat menaikkan tekanan darah. Kombinasi kedua hal itu dapat mencegah serangan stroke.
Sebuah penelitian menemukan orang dengan cukup asupan potasium memiliki risiko stroke 24 persen lebih kecil. Namun, para peneliti sebelumnya menemukan bahwa konsumsi potasium pada orang tua dapat berbahaya karena menyebabkan penurunan fungsi ginjal sehingga tidak dapat menghilangkan sisa-sisa potasium dari darah.
Tetapi hal tersebut dibantah lewat penelitian di situs bmj.com, para peneliti mengatakan potasium tidak berpengaruh negatif terhadap fungsi ginjal.
Mereka menyebutkan ada bukti sangat kuat bahwa mengkonsumsi makanan sumber potasium berdampak positif bagi mereka yang menderita hipertensi.
Para peneliti menganalisis 128.000 orang hingga lebih dari 33 kali percobaan. Mereka menemukan bahwa aman mengonsumsi lebih banyak mineral, misalnya rajin makan pisang.
Pisang adalah salah satu makanan yang kaya potasium. Masing-masing mengandung 420 mg, dan setiap harinya orang dewasa disarankan mengonsumsi 3.500 mg.
Sekitar 53.000 kematian di Inggris setiap tahunnya terjadi akibat stroke, dengan 100.000 pasien selamat, sedangkan sisanya menderita cacat berat.
Penelitian lain menemukan bahwa mengurangi asupan garam dalam empat minggu atau lebih secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah. Sehingga hal itu dapat menurunkan risiko stroke dan serangan jantung.
Dr. Clare Walton dari Stroke Association mengatakan diet yang sehat merupakan kunci dari mengatur risiko stroke.
"Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terbesar untuk stroke. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat dapat menjaga tekanan darah tetap terkontrol," ujarnya.
Efek berupa peningkatan aliran darah pada pembuluh darah wajah, leher, dada, dan punggung yang biasanya diikuti kulit memerah dan keringat berlebih itu menurun 62 persen pada perempuan yang mengonsumsi rebusan ramuan herbal yang disebut Er-xian Decoction atau EXD.
Sementara pada perempuan yang mengonsumsi plasebo, gangguan itu hanya turun 52 persen, demikian laporan peneliti dalam Journal of North American Menopause Society pekan ini yang dikutip Reuters.
Menurut para peneliti, pengobatan tradisional China melihat gejala menopause berhubungan dengan kurangnya "yin dan yang" di ginjal dan menyebut EXD bisa meningkatkan fungsi semacam itu dalam ginjal.
"Pengaruhnya memang rendah, tapi bukan tidak ada," kata peneliti dari Group Health Research Institute di Seattle, Katherine Newton, yang mempelajari obat-obat herbal untuk menopause namun tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Newton menyatakan hanya akan merekomendasikan penggunaan ramuan herbal tersebut setelah hasil studi jangka panjang namun mengatakan hasil penelitian di Hong Kong terlihat menjanjikan untuk alternatif penanganan menopause.
Saat ini para dokter mempertimbangkan terapi penggantian hormon yang paling efektif untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat menopause namun efek sampingnya seringkali berisiko tinggi, termasuk risiko terkena kanker payudara dan gangguan jantung.
Studi terbaru yang diulas dalam jurnal Neurology, menunjukkan bagaimana coklat mempengaruhi pembuluh darah.
Para peneliti di Glasgow University mengukur kecepatan darah mengalir melalui arteri dalam otak besar, saat subjek penelitian sedang mengkonsumsi cokelat.
Mereka menemukan bahwa cokelat memiliki efek pada kadar karbondioksida yang mempengaruhi pembuluh darah, sehingga dapat meningkatkan aliran darah dan berdampak pada sel-sel otak.
Profesor Matthew Walters, yang memimpin penelitian, mengatakan kepada DailyMail, "konsumsi cokelat dalam jumlah normal dapat melancarkan aliran darah." "Data kami konsisten menunjukkan efek langsung dari cokelat di pembuluh darah otak," kata Walters.
"Ini menimbulkan kemungkinan bahwa ada efek langsung dari beberapa komponen coklat pada pembuluh darah, dan menjadi masuk akal karena molekul flavonoid yang terkandung dalam coklat," Flavonoid yang ditemukan dalam berbagai produk kakao, merupakan antioksidan yang berkontribusi terhadap pencegahan penyakit jantung.
Namun, cokelat olahan juga memiliki kadar gula dan lemak yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko pasti untuk penyakit stroke.
Orang yang minum sedikitnya secangkir kopi dalam sehari, memiliki risiko terkena stroke 20 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum.Washington (ANTARA News) - Teh hijau dan kopi mungkin bisa membantu mengurangi risiko terkena stroke terutama jika kedua jenis minuman itu dikonsumsi secara tetap, kata hasil penelitian yang disiarkan pada jurnal asosiasi jantung Amerika, Kamis.
"Ini merupakan penelitian berskala besar pertama yang mempelajari pengaruh gabungan antara teh hijau dan kopi pada risiko stroke," kata Yoshihiro Kokubo, kepala tim peneliti pada Pusat Kardiovaskular dan Saraf Nasional, Jepang.
"Anda bisa membuat sedikit perubahan gaya hidup dengan memasukkan teh hijau sebagai minuman sehari-hari guna mengurangi risiko stroke."
Para peneliti menganalisa kebiasaan minum teh hijau dan kopi pada 83.269 orang dewasa di Jepang dan memantau mereka sedikitnya selama 13 tahun. Mereka menemukan bahwa semakin banyak orang-orang itu minum teh hijau atau kopi, maka semakin rendah risiko terserang stroke.
Orang yang minum sedikitnya secangkir kopi dalam sehari, memiliki risiko terkena stroke 20 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum. Orang yang minum sedikitnya dua-tiga cangkir teh hijau dalam sehari mendapat 14 persen lebih rendah risikonya terkena serangan stroke dan orang-orang yang minum sedikitnya empat cangkir mengalami 20 persen lebih rendah terkena stroke dibanding mereka yang jarang minum.
Mereka yang sedikitnya minum dua cangkir kopi atau dua cangkir teh hijau dalam sehari mengurangi 32 persen risiko terkena perdarahan di dalam otak dibandingkan mereka yang jarang minum kedua jenis minuman tersebut.
Perdarahan di dalam otak terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak meledak sehingga menyebabkan perdarahan di dalam otak, dan 13 persen serangan stroke terjadi akibat perdarahan tersebut.
Peserta yang dipantau dalam penelitian ini berusia antara 45-74 tahun, dengan gender yang hampir sama, juga bebas dari penyakit kanker dan jantung.
Selama 13 tahun masa pemantauan, peneliti mengulas catatan kesehatan peserta yang dikeluarkan oleh rumah sakit, maupun catatan penyebab kematian, mengumpulkan data sakit jantung dan stroke.
Temuan tersebut diselaraskan dengan data usia, jenis kelamin, faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, berat tubuh, pola makan dan kegiatan olahraga.
Teh dan kopi merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, sehingga diduga hasil penelitian ini akan sama bila diterapkan di Amerika dn negara-negara lain, kata para peneliti.
Belum jelas bagaimana teh hijau bisa mempengaruhi risiko stroke. Kandungan katekin di dalam teh mungkin bisa menjadi pelindung, kata mereka.
Katekin mengandung anti-oksidan, anti-pembengkanan, meningkatkan kemampuan plasma anti-oksidan serta pengaruh anti-trombogenik.
(M007)