Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Sunday, April 28, 2013

Asal Dilakukan dengan Tepat, Menyusui Bisa Jadi Alat KB Efektif

Jakarta, Selama berabad-abad, memberi ASI kepada anak diyakini bisa menjadi alat KB. Hal ini membuat banyak para pasangan yang hanya bergantung pada kegiatan ini sebagai pencegah kehamilan. Namun nyatanya banyak yang gagal dengan 'alat kontrasepsi' ini. Hmm, padahal jika dilakukan dengan benar menyusui bisa menjadi alat KB yang efektif.

The British Pregnancy Advisory Service menyampaikan jumlah kehamilan tidak direncanakan saat ini mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh ibu muda yang hanya bergantung pada menyusui untuk mencegah kehamilan kembali.


Dikutip dari Mirror, Senin (15/4/2013), Lactational Amenorrhea Method (LAM) memang dipercaya bisa mendukung penggunaan kontrasepsi 'alami' seperti menghindari seks selama masa subur dalam periode menstruasi.


LAM dikutip dari breastfeedingbasics.org, merupakan metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif, tanpa pemberian makanan tambahan lainnya. Meskipun dipercaya dapat menekan kesuburan, namun LAM hanya bekerja secara efektif bila usia bayi kurang dari 6 bulan, periode menstruasi belum kembali, dan seorang ibu menyusui bayinya secara eksklusif, siang dan malam.


Menyusui secara eksklusif berarti diberikan minimal 6 kali dalam 24 jam. Jika ingin sistem LAM bekerja secara efektif, hindari memberi jeda lebih dari 4 jam selama siang hari dan 6 jam saat malam. Jangan pula memberikan minuman atau makanan lain pada bayi Anda.


Dengan LAM, payudara perlu menyediakan kebutuhan menyusui bayi. Hal ini akan merangsang hormon yang menekan ovulasi. Pada saat menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan oksitosin. Semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon penghambat akan mengurangi kadar estrogen, sehingga tidak terjadi ovulasi.


Setelah seorang perempuan berhenti memberikan ASI eksklusif, maka kegiatan ini menjadi kurang aktif sebagai metode kontrasepsi. Jadi ketika bayi mulai berusia lebih dari 6 pekan dan diberikan makanan tambahan, bahkan jika menstruasi Anda belum kembali, Anda tetap akan bisa hamil. Untuk lebih amannya, gunakanlah alat kontrasepsi lain.


Jadi meskipun menyusii bisa menjadi alat kontrasepsi alami, namun jangan semata-mata bergantung kepada kegiatan ini. Tetap gunakan kondom selama 6 pekan setelah melahirkan, baru setelah itu dilakukan pemeriksaan untuk menggunakan alat kontrasepsi lainnya.




Sumber Detik




Alat Kesehatan Bandung

No comments:

Post a Comment