Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Saturday, April 20, 2013

Kepala BPOM berbagi informasi soal jamu palsu

Ilustrasi. Pedagang menata bahan jamu tradisional di pasar Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah. (FOTO ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo)


Tidak ada itu jamu kuat, kalau mau kuat berobat ke dokter
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Lucky S Slamet berbagi tips untuk mengetahui obat tradisional atau jamu yang palsu dan mengandung bahan kimia.

"Membedakan jamu yang alami dengan yang mengandung bahan kimia obat, kalau minum jamu terus pegal linunya hilang cespleng, tandanya ada bahan kimia obat, berhenti minumnya," kata Lucky di Jakarta, Senin.


Dari hasil temuan BPOM sebelumnya, banyak jamu yang mengandung bahan kimia obat seperti fenilbutazon yang ditambahkan dalam jamu untuk pegal linu. Padahal pemberian fenilbutazon harus menggunakan resep dokter.


Terlebih lagi, cara memproduksi jamu yang tidak steril sangat rentan terhadap bakteri dan jamur yang akan menyebabkan penyakit.


"Sekarang upaya kita lebih gencar agar bagaimana masyarakat bisa membedakan antara jamu yang alami dengan yang berbahan kimia obat," ujar dia.


Ke depan BPOM bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan akan memberi stiker bagi pedagang jamu dan toko-toko jamu sehingga lebih aman.


"Kita ingin membuat pasar yang aman dengan menempelkan stiker karena di situ banyak sekali menjual jamu, supaya masyarakat kalau datang ke situ aman membeli yang alami," ujar Lucky.


Ia juga berpesan bagi siapa saja yang sakit, sebaiknya langsung ke dokter untuk berkonsultasi dan bukannya mengonsumsi jamu yang mengandung bahan kimia.


Lucky juga mengajak masyarakat untuk melindungi diri dari konsumsi bahan kimia berbahaya, dengan meningkatkan pengetahuan dan bersikap kritis.




Sumber Antara




Alat Laboratorium Bandung

No comments:

Post a Comment