Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
"Perawatan paliatif bisa menjadi alternatif pengobatan untuk kanker dan HIV/AIDS dengan cara mengurangi rasa penderitaan pasien dan meningkatkan kualitas hidupnya," kata salah satu tim perawat di Rumah Rachel Susi Susilawati di Jakarta, Selasa.
Susi mengatakan dengan teknik paliatif, terutama untuk pasien anak, pasien serta keluarga diberikan pengertian bahwa kematian merupakan sebuah proses alami dalam kehidupan sehingga tidak perlu ditakuti.
Dengan membuat pasien dan keluarga lebih menerima kondisi kesehatan pasien, maka kualitas hidup pasien akan lebih meningkat.
Susi yang telah memberikan perawatan paliatif pada anak-anak sejak 2008 tersebut mengatakan tak sedikit pasien HIV yang berhasil "survive" dengan menjalani perawatan tersebut.
"Meski mereka tetap terinfeksi tapi kondisinya stabil dan harapan hidupnya bahkan bisa bertahan hingga 10 tahun," katanya.
Salah satu penyedia layanan paliatif anak di Indonesia adalah Rumah Rachel yang memberikan pelayanan secara cuma-cuma.
Pelayanan yang diberikan antara lain adalah jasa medik perawat yang meliputi penanganan gejala, perawatan luka, dan penanganan nutrisi.
Sejak awal berdiri, Rumah Rachel telah menangani 139 pasien dengan penyakit yang mengancam jiwa seperti HIV/AIDS dan kanker.
Rencananya kegiatan bakti sosial SIKIB itu dilakukan pada 30 April 2013,"Cibinong (ANTARA News) - Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) menyiapkan kegiatan bakti sosial berupa pengobatan gratis kepada 1.000 warga yang tersebar di wilayah Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jabar.
"Rencananya kegiatan bakti sosial SIKIB itu dilakukan pada 30 April 2013," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Bogor H Tb Luthfie Syam dalam penjelasan di Cibinong, Ahad.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perumahan Rakyat (DWP Kemenpera) itu akan dipusatkan di Gedung Gelanggang Olahraga Kecamatan Parungpanjang.
Selain pengobatan gratis, seperti operasi katarak dan operasi bibir sumbing, juga dilakukan sunatan massal.
Menurut Luthfie, sejalan dengan visi dan misi SIKIB, Pemkab Bogor memberikan dukungan penuh terhadap berbagai program yang digulirkan tersebut, terlebih di Kabupaten Bogor.
Selain akan digelar bakti sosial yang digagas SIKIB bersama Dharma Wanita Persatuan Kemenpera tersebut, pada hari yang sama juga akan dilakukan peresmian rumah tidak layak huni (RTLH) tahun 2012 menjadi layak huni oleh Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz disaksikan Bupati Bogor H. Rachmat Yasin.
Kemudian, dilanjutkan dengan penyerahan BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) 2013 secara simbolis kepada warga Parung Panjang.
Ia menjelaskan, dari data yang ada, pada 2012 Kemenpera telah mengalokasikan bantuan penuntasan RTLH untuk Kabupaten Bogor sebanyak 4.004 unit.
Sedangkan pada 2013, kata dia, Kabupaten Bogor memperoleh kouta sebanyak 1.500 unit RTLH yang tersebar di seluruh Kabupaten Bogor, salah satunya berada di Kecamatan Parung Panjang.
Dalam rangkaian kegiatan yang sama, kata dia, sebagai bentuk pelayanan kesehatan untuk memberikan pengetahuan dan informasi bagi masyarakat umum terkait penanggulangan kanker, juga akan digelar sosialisasi edukasi penyakit kanker.
Kegiatan itu dilakukan bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).
Dengan rangkaian kegiatan pada 30 April 2013 itu, katanya, akan menjadi hari yang istimewa bagi warga Kecamatan Parung Panjang.
(A035/E005)
"Parkinson adalah penyakit yang unik..."Jakarta (ANTARA News) - Tata laksana pengobatan yang tepat dapat mengendalikan gejala akibat penyakit parkinson, meskipun penyakit itu bersifat kronis progresif, kata dr Diatri Nari Lastri.
"Pengobatan pada penyakit parkinson tidak bisa menghilangkan penyakit sepenuhnya, namun penanganan yang tepat terhadap penyakit ini akan memperlambat perburukan gejala secara bermakna dan membuat kehidupan pasien menjadi lebih baik," ujarnya di Jakarta, Kamis.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia itu mengemukakan hal tersebut dalam diskusi media bertema "Seni Parkinson: Saya dan Keluarga".
Ia menjelaskan, parkinson adalah penyakit degenerasi saraf yang progresif karena gangguan pada otak di bagian ganglia basalis, di mana terjadi kematian sel substansia nigra yang mengandung dopamin.
Dopamin merupakan suatu bahan kimia neurotransmiter yang bermanfaat untuk mengantarkan sinyal berupa impuls listrik di sepanjang jalur saraf motorik untuk menggerakkan otot-otot tubuh.
Selain itu, dopamin senyawa di otak yang berperan dalam sistem “keinginan dan kesenangan” sehingga meningkatkan rasa senang.
Pada penyakit parkinson, menurut dia, sel-sel saraf pada ganglia basalis mengalami kemunduran fungsi sehingga pembentukan dopamin berkurang dan hubungan dengan sel saraf dan otot lainnya juga lebih sedikit.
Parkinson mengabadikan nama dokter Inggris, James Parkinson, yang pada tahun 1817 pertama kali menjelaskan gangguan penyakit tersebut secara rinci sebagai "menimbulkan lumpuh."
Penyakit parkinson, dikemukakannya, terutama didapati pada pasien berusia di atas 50 tahun, dan hal itu menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.
"Gejala utama penyakit parkinson biasanya adalah gemetar atau tremor, kekakuan lingkup gerak sendi atau rigiditas, melambatnya seluruh gerakan motorik atau bradikinesia, dan ketidakseimbangan postur tubuh," ujar Diatri.
Ia menjelaskan. penatalaksanaan pengobatan parkinson setidaknya meliputi empat jenis penanganan, antara lain terapi medik atau farmakologi, terapi fisik (fisioterapi), terapi psikis (psikoterapi), dan operasi (surgical).
Terkait terapi farmakologi, kata dia, terapi dilakukan dengan menggunakan obat untuk memberi asupan dopamin dari luar tubuh guna mengatasi kekurangan produksi dopamin di otak.
"Diperlukan juga obat yang berfungsi meningkatkan efektivitas pada reseptor (penerima,red) dopamin di otak sehingga dopamin yang jumlahnya sedikit dapat dipergunakan secara maksimal," jelasnya.
Ada berbagai sediaan obat di pasaran untuk penyakit parkinson, namun obat utama untuk penyakit itu tetaplah obat golongan Levodopa, kata dia.
"Hingga kini, levodopa masih merupakan 'standar emas' untuk pengobatan parkinson yang mampu memperlambat proses perburukan penyakit. Cara kerja obat itu adalah meningkatkan ketersediaan dopamin pada pasien parkinson," ungkapnya.
Secara umum, dikatakannya, seluruh pasien parkinson memberikan respon yang baik terhadap pengobatan levodopa yang dikombinasikan dengan benserazide.
"Kombinasi kedua obat itu akan meningkatkan perbaikan dari gejala-gejala parkinsonesme sehingga meningkatkan harapan hidup pasien," ujarnya.
Selanjutnya, dia mengatakan, ada beberapa terapi fisik yang biasanya dianjurkan untuk pasien parkinson, antara lain terapi okupasi (terapi pekerjaan), latihan gerak badan, dan terapi wicara untuk pasien yang mengalami kaku otot wajah dan rahang hingga sulit berbicara.
Untuk terapi psikis, pasien parkinson dapat mengikuti konseling dan kegiatan sosial karena penyakit parkinson sering membuat penyandangnya mengalami isolasi sosial maupun penurunan kepercayaan diri.
"Kegiatan kreatif yang melibatkan kelompok atau keluarga adalah sarana bersosialisasi dan sarana terapi yang efektif bagi mereka," jelasnya.
Adapun tindakan operasi atau pembedahan dalam penanganan parkinson, dikemukakannya, jarang sekali dilakukan, dan hal itu hanya untuk kasus-kasus parkinson yang parah.
Diatri juga menyatakan bahwa dalam proses tata laksana pengobatan parkinson, dokter harus tetap mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan pasien.
"Parkinson adalah penyakit yang unik, baik meliputi gejala dan tanda penyakit yang bervariasi antara satu penyandang dengan yang lain, maupun pengobatan yang dipakai. Oleh karena itu, walaupun dokter berperan besar dalam proses pengobatan, keinginan dari pasien harus menjadi pertimbangan," katanya.
Menurut dia, waktu mulai pemberian obat dan jenis sediaan obat yang dipakai oleh para penderita parkinson sangat tergantung pada beberapa hal yang menyangkut kondisi penyandang penyakit itu, antara lain usia, jenis gejala yang menonjol, jenis pekerjaan, ekpektasi penyandang terhadap penyakit dan hasil pengobatan, serta kemampuan finasial.
"Semua komponen pertimbangan tersebut bersifat sangat individual sehingga pengobatan akan sangat berbeda antara satu penyandang dengan penyandang yang lain," ujarnya.
Oleh sebab itu, kata dia, penyandang parkinson secara hak asasinya berhak ikut menentukan strategi pengobatan yang dipakai.
(T.Y012)