Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
"Ada paradigma bahwa paliatif selalu berkaitan dengan kematian dan kalau pasien meninggal adalah sebuah kegagalan dokter atau perawat dalam menjalankan tugas," kata Susi di Jakarta, Selasa.
Padahal, menurut dia, tujuan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup pasien.
"Kematian adalah sesuatu yang wajar terjadi dalam kehidupan dan keberhasilan dari tugas perawat dan dokter sebenarnya bukan dari kesembuhan pasien tapi bagaimana pasien berhasil melalui penyakitnya," kata Susi.
Pasien tidak cukup hanya dirawat menggunakan teknik kuratif dengan obat-obatan, tetapi juga bentuk perhatian yang kadang diabaikan keluarga dan kerabat pasien.
Perawatan paliatif adalah perawatan berkesinambungan demi membuat kualitas hidup pasien lebih baik, alih-alih menyembuhkan penyakit.
Sayang, hingga kini perawatan paliatif jarang dipraktikkan dan kurang populer di Indonesia.
Yayasan Rumah Rachel adalah salah satu sistem penyelenggara jasa kesehatan paliatif. Para perawat di rumah sakit rujukan dilatih mengenali pasien yang tak lagi bisa disembuhkan dan segera merujuknya ke Yayasan Rumah Rachel untuk mendapatkan perawatan paliatif.
Jakarta(ANTARA News) - Membiasakan anak untuk membawa bekal ke sekolah dianggap sebagai hal penting demi masa depan kesehatan generasi muda.
Menurut Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Lily Sriwahyuni Sulistyowati menegaskan, waktu terbaik untuk memberi edukasi bawa bekal ke sekolah adalah sedini mungkin.
"Anak kelas 1-3 SD masih sangat mendengarkan orang tua, kalau dibiasakan sejak dini, dia akan memiliki pola hidup sehat sampai besar," kata Lily di Jakarta, Jumat.
Meskipun kebiasaan membawa bekal ke sekolah tidak berlanjut hingga anak menginjak sekolah menengah awal atau atas, Lily mengatakan anak akan terbiasa mencari makanan sehat saat harus membeli makanan.
Dia menambahkan, anjuran membawa bekal ke sekolah bukan berarti melarang anak untuk jajan di luar. Anak boleh saja jajan asalkan orangtua dapat mengontrol bahwa anaknya mengkonsumsi makanan sehat, demikian Lily.
Pasalnya menurut studi tersebut, olahraga rutin takkan menghentikan proses penuaan otot atau penurunan bentuk dan kekencangan otot-otot seseorang. Temuan ini juga bertentangan dengan kepercayaan bahwa ketidakaktifan fisik bertanggung jawab penuh terhadap pengenduran otot di usia senja.
Dengan kata lain Profesor Jamie Timmons dari Loughborough University, Inggris menyatakan bahwa studi ini menunjukkan 'kaitan antara penuaan otot dengan kurangnya latihan fisik tidaklah masuk akal'.
"Kami pun memastikannya dengan mengamati perubahan otot orang-orang di Inggris dan AS seiring dengan pertambahan usia mereka. Tapi kami tidak menemukan bukti jika aktivitas fisik dapat menyebabkan perubahan biologis yang berkaitan dengan usia. Bagi sebagian orang berolahraga mungkin akan memberikan efek fungsional yang baik tapi bagi beberapa orang lainnya aktivitas ini tidaklah menghentikan penuaan otot," terang Prof Timmons seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (26/3/2013).
Dari situ peneliti menemukan adanya penanda kimiawi spesifik atau 'sidik jari' untuk proses penuaan otot. Sekali teridentifikasi, peneliti dapat melihat bagaimana reaksi penanda tersebut terhadap latihan fisik. Kemudian peneliti mencari tahu apakah ada diantara partisipan yang memperlihatkan perbaikan otot setelah berolahraga. Tapi lama-kelamaan mereka menyadari bahwa kerja keras partisipan di gym tidaklah menghentikan proses penuaan otot-otot mereka.
Bahkan menurut Prof Timmons, seperempat orang 'tak mengalami pertumbuhan jaringan otot', meski mereka telah berupaya keras agar fisiknya terus bugar.
Prof Timmons yang juga pakar di bidang sistem biologi di departemen Sport, Exercise and Health Sciences, Loughborough University menambahkan, "Kami sama sekali tak menemukan adanya kaitan antara keduanya padahal masalah utama pada proses penuaan adalah hilangnya otot. Nyatanya kami justru menemukan bahwa 25 persen orang tak memberikan respons apapun terhadap aktivitas fisik dan ototnya tetap tumbuh secara normal."
Bahkan Prof Timmons memperingatkan bahwa olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan satu dari 10 orang menderita tekanan darah tinggi dan berisiko terkena diabetes 9 persen lebih tinggi daripada orang yang tidak berolahraga.
"Padahal banyak strategi penanganan penyakit di luaran sana yang hanya terfokus pada aktivitas fisik yang pada sebagian orang tak begitu mempan. Mungkin bagi sebagian orang akan lebih baik jika mereka lebih memfokuskan diri pada pengaturan pola makan atau pola tidur ," tutupnya.