Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Mereka mencatat bahwa dua jenis minuman ini memiliki efek yang baik untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.
Satu penelitian yang dilakukan di Jepang baru-baru ini menunjukkan bahwa kedua minuman tersebut juga dapat membantu menurunkan risiko terserang stroke, sebagaimana dilaporkan MedicalDaily.
Penulis utama penelitian dari Japan National Cardiovascular Center, Yoshihiro Kokuba, mengatakan studi ini tergolong unik karena terkait dengan penelitian sebelumnya.
"Ini adalah studi skala besar pertama untuk menguji efek gabungan dari teh hijau dan kopi pada orang yang berisiko terserang stroke," kata Kokuba.
Para peneliti setuju bahwa antioksidan dalam teh hijau yang dikenal dengan sebutan catechins, mirip dengan antioksidan yang ditemukan dalam buah berry dan anggur merah.
Mereka juga setuju bahwa bahan-bahan yang ditemukan dalam kopi seperti asam klorogenat dan kafein dapat memiliki efek yang dapat menurunkan risiko stroke pada penyandang diabetes tipe 2.
Metode penelitian dimodifikasi untuk memperhitungkan faktor seperti jenis kelamin, usia, berat badan, konsumsi alkohol, merokok, serta gaya hidup dari para responden.
Studi ini juga menemukan bahwa peminum kopi dan teh hijau secara signifikan lebih banyak berolahraga, dibandingkan dengan orang yang bukan peminum kopi atau teh hijau.
"Ini adalah penelitian skala besar pertama untuk menjelaskan kombinasi efek teh hijau dan kopi terhadap risiko stroke," kata Yoshihiro Kokubo yang mengepalai penelitian untuk Pusat Otak dan Kardivaskuler Nasional, Jepang.
"Anda bisa menciptakan perubahan kecil namun positif pada gaya hidup untuk membantu menurunkan risiko stroke dengan mengimbuhkan minum teh hijau setiap hari pada program diet Anda," katanya seperti dikutip Science Daily.
Para peneliti menanyai 83.269 orang dewasa Jepang mengenai kebiasaan mereka meminum teh hijau dan kopi, selama rata-rata 13 tahun. Hasilnya, mereka mendapati fakta bahwa semakin sering orang meminum teh hijau dan kopi, semakin rendah risiko orang itu untuk terkena stroke.
Orang yang meminum setidaknya secangkir kopi setiap hari mampu menurunkan risiko stroke sampai 20 persen dibandingkan mereka yang jarang meminum kopi.
Sedangkan orang yang meminum dua sampai tiga cangkir teh hijau setiap hari bisa menurunkan risiko stroke sampai 14 persen, bahkan yang meminum empat cangkir sehari lebih turun lagi menjadi 20 persen, dibandingkan dengan orang yang jarang meminum teh hijau.
Orang yang meminum setidaknya satu sangkir kopi atau dua cangkir teh hijau setiap hari bisa menurunkan risiko terkena pendarahan dalam otak (Intracerebral hemorrhage) sampai 32 persen, dibandingkan mereka yang jarang meminum keduanya.
Pendarahan pada otak terjadi manakala aliran darah pecah, kemudian memasuki otak. Sekitar 13 persen stroke adalah stroke hemoragik (akibat pendarahan dalam otak), demikian Science Daily.
Orang yang minum sedikitnya secangkir kopi dalam sehari, memiliki risiko terkena stroke 20 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum.Washington (ANTARA News) - Teh hijau dan kopi mungkin bisa membantu mengurangi risiko terkena stroke terutama jika kedua jenis minuman itu dikonsumsi secara tetap, kata hasil penelitian yang disiarkan pada jurnal asosiasi jantung Amerika, Kamis.
"Ini merupakan penelitian berskala besar pertama yang mempelajari pengaruh gabungan antara teh hijau dan kopi pada risiko stroke," kata Yoshihiro Kokubo, kepala tim peneliti pada Pusat Kardiovaskular dan Saraf Nasional, Jepang.
"Anda bisa membuat sedikit perubahan gaya hidup dengan memasukkan teh hijau sebagai minuman sehari-hari guna mengurangi risiko stroke."
Para peneliti menganalisa kebiasaan minum teh hijau dan kopi pada 83.269 orang dewasa di Jepang dan memantau mereka sedikitnya selama 13 tahun. Mereka menemukan bahwa semakin banyak orang-orang itu minum teh hijau atau kopi, maka semakin rendah risiko terserang stroke.
Orang yang minum sedikitnya secangkir kopi dalam sehari, memiliki risiko terkena stroke 20 persen lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum. Orang yang minum sedikitnya dua-tiga cangkir teh hijau dalam sehari mendapat 14 persen lebih rendah risikonya terkena serangan stroke dan orang-orang yang minum sedikitnya empat cangkir mengalami 20 persen lebih rendah terkena stroke dibanding mereka yang jarang minum.
Mereka yang sedikitnya minum dua cangkir kopi atau dua cangkir teh hijau dalam sehari mengurangi 32 persen risiko terkena perdarahan di dalam otak dibandingkan mereka yang jarang minum kedua jenis minuman tersebut.
Perdarahan di dalam otak terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak meledak sehingga menyebabkan perdarahan di dalam otak, dan 13 persen serangan stroke terjadi akibat perdarahan tersebut.
Peserta yang dipantau dalam penelitian ini berusia antara 45-74 tahun, dengan gender yang hampir sama, juga bebas dari penyakit kanker dan jantung.
Selama 13 tahun masa pemantauan, peneliti mengulas catatan kesehatan peserta yang dikeluarkan oleh rumah sakit, maupun catatan penyebab kematian, mengumpulkan data sakit jantung dan stroke.
Temuan tersebut diselaraskan dengan data usia, jenis kelamin, faktor gaya hidup seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, berat tubuh, pola makan dan kegiatan olahraga.
Teh dan kopi merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, sehingga diduga hasil penelitian ini akan sama bila diterapkan di Amerika dn negara-negara lain, kata para peneliti.
Belum jelas bagaimana teh hijau bisa mempengaruhi risiko stroke. Kandungan katekin di dalam teh mungkin bisa menjadi pelindung, kata mereka.
Katekin mengandung anti-oksidan, anti-pembengkanan, meningkatkan kemampuan plasma anti-oksidan serta pengaruh anti-trombogenik.
(M007)