Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Dengan diberlakukannya RUU Keperawatan maka nantinya perawat dapat memperoleh jaminan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat sehingga bisa sangat membantu kekurangan tenaga dokter,"Pangkalpinang (ANTARA News) - Ketua Komisi IX DPR RI Ribka Tjiptaning mengatakan Rancangan Undang-undang Keperawatan merupakan solusi terbaik guna mengantisipasi kekurangan dokter di Tanah Air.
"Dengan diberlakukannya RUU Keperawatan menjadi UU maka nantinya perawat dapat memperoleh jaminan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar untuk masyarakat sehingga bisa sangat membantu kekurangan tenaga dokter," kata Ribka di Pangkalpinanng, Rabu.
Ribka menjelaskan, dengan adanya RUU tersebut maka profesi perawat akan lebih terlindungi.
"Profesi perawat adalah ujung tombak pelayanan kesehatan, jangan sampai mereka mau membantu masyarakat tapi malah ditangkap karena dinilai melanggar UU praktik kedokteran," katanya.
Ribka mengatakan, untuk tingkat nasional, rasio dokter dan jumlah penduduk masih satu banding 3.400 orang.
"Artinya satu dokter melayani 3.400 penduduk atau 80 ribu dokter untuk 230 juta jiwa," katanya.
Oleh sebab itu, DPR RI terus mendorong diberlakukannya RUU Keperawatan tersebut untuk mengantisipasi kurangnya tenaga kesehatan, terutama di daerah.
"Mudah-mudahan RUU tersebut masuk dalam masa sidang kali ini dan tinggal menunggu Amanat Presiden (Ampres)," kata dia.
Sebelumnya, berbagai kalangan masyarakat mendesak agar RUU Keperawatan segera disahkan untuk memberikan kepastian dan jaminan hukum bagi masyarakat yang akan memanfaatkan pelayanan keperawatan.
RUU tersebut diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, mutu pelayanan keperawatan dan mempercepat keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), sekitar 40 persen Puskesmas di Indonesia tidak memiliki dokter sehingga seluruh pelayanan kesehatan dilakukan oleh perawat. Kondisi itu menyulitkan perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan jika tidak ada perlindungan hukum.
Jumlah dokter gigi juga kurang, idealnya satu puskesmas satu dokter gigiPacitan (ANTARA News) - Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, hingga saat ini masih kekurangan sekitar 137 tenaga dokter memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi penduduk setempat yang mencapai 540 ribu jiwa.
"Secara kuantitas, jumlah tenaga dokter di Pacitan memang belum ideal, tapi hal itu tidak sampai menggangu proses layanan kesehatan secara keseluruhan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Sumberdaya Dinas Kesehatan Pacitan Ari Priyambodo, Senin.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah tenaga dokter yang tersedia di sentra-sentra layanan kesehatan, seperti rumah sakit dan puskesmas baru ada sebanyak 79 orang. Jumlah itu diakuinya masih terlalu sedikit dibanding kebutuhan ideal, yakni sebanyak 216 tenaga dokter.
"Satu dokter itu asumsinya melayani 2.500 orang, kalau tenaga dokter yang ada baru 79, itu berarti satu dokter harus melayani 6.835 orang," jelasnya.
Ditegaskan Ari, pemerintah daerah memiliki perencanaan jelas untuk memenuhi rasio kebutuhan tenaga dokter tersebut, namun pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap di antaranya melalui rekrutmen CPNS maupun pegawai tidak tetap (PTT).
Namun, ia memastikan proses rekrutmen tersebut tidak bisa langsung dalam jumlah banyak. Tahun ini saja jumlah ajuan dokter PTT hanya satu orang.
"Kalau dua tahun ini (memenuhi jumlah dokter) sepertinya belum bisa, tiga tahun terakhir saja tidak ada rekrutmen CPNS di Pacitan," ujar Ari yang menyebutkan bahwa daerahnya juga kekurangan dokter gigi.
Meski tak banyak berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan, katanya, terbatasnya tenaga dokter membuat alokasi penempatan pada Puskesmas belum terpenuhi, khususnya puskesmas dengan layanan rawat jalan maupun rawat inap, sebab puskesmas dengan fasilitas rawat jalan dibutuhkan dua orang dokter, sementara fasilitas rawat inap butuh tiga dokter.
Saat tidur korteks yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab pada pikiran, memori, dan bahasa, akan terlepas dari indra dan memasuki fase perbaikan."Jakarta (ANTARA News) - Menurut ilmuwan dari Duke University di North Carolina, Dr Breus, perempuan yang kekurangan tidur cenderung menjadi pemarah, lebih rapuh dan agresif.
"Kami menemukan bahwa perempuan lebih mengalami depresi, pemarah, serta lebih rapuh saat pagi hari," kata Breus.
Hal ini terjadi akibat waktu tidur yang kurang, sebagaimana dikutip dari DailyMail.
Untuk mengatasinya, Dr Breus menyarankan agar perempuan memiliki waktu tidur siang yang cukup. Namun waktu yang dibutuhkan untuk tidur siang hanya berkisar 25 atau 90 menit saja. Karena waktu tidur yang lebih lama atau lebih pendek akan menyebabkan kondisi perempuan semakin memburuk saat mereka terbangun.
Ini bukan pertama kalinya ilmuwan menyatakan bahwa perempuan membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dibandingkan dengan kaum pria.
"Salah satu fungsi tidur adalah untuk membiarkan otak memperbaiki fungsinya," ujar direktur Sleep Research Centre di Loughborough University, Profesor Jim Horne.
"Saat tidur korteks yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab pada pikiran, memori, dan bahasa, akan terlepas dari indra dan memasuki fase perbaikan," kata Horne.
Menurut Horne, semakin lama seseorang menggunakan otaknya, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki fungsi korteks. Konsekuensinya, waktu tidur yang dibutuhkan juga akan bertambah lama.
"Perempuan cenderung mengerjakan banyak hal dalam satu waktu, sehingga perempuan menggunakan lebih banyak fungsi otak dibandingkan kaum pria," kata Horne.
Oleh sebab itu, perempuan membutuhkan waktu tidur yang panjang.