Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Tenaga dokter belum sebanding dengan jumlah penduduknya, untuk itu perlu kreativitas pemkab setempat agar jumlah tenaga dokter semakin banyak, minimal sesuai perbandingan antara jumlah dokter dengan penduduknya,"Muntok (ANTARA News) - Anggota Komisi IX DPR RI Surya Chandra meminta Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung meningkatkan jumlah tenaga dokter secara intensif demi perbaikan kualitas pelayanan kesehatan di daerah itu.
"Tenaga dokter belum sebanding dengan jumlah penduduknya, untuk itu perlu kreativitas pemkab setempat agar jumlah tenaga dokter semakin banyak, minimal sesuai perbandingan antara jumlah dokter dengan penduduknya," kata Surya di sela-sela Kunjungan Kerja ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Muntok, Kamis.
Selain memberikan intensif tinggi bagi tenaga dokter, kata dia, dengan memberikan beasiswa bagi warga setempat yang menjadi mahasiswa kedokteran dan mengikatnya agar mengabdikan diri di daerah juga bisa dilakukan untuk menambah jumlah tenaga dokter.
Menurut dia, dua kiat tersebut diharapkan mampu meningkatkan minat tenaga dokter mengabdikan diri di daerah.
"Kekurangan tenaga dokter ini bukan hanya terjadi di Bangka Barat, namun juga di beberapa daerah lain yang menjadi salah satu kendala dalam memaksimalkan pelayanan kesehatan," katanya.
Selain itu, menurut dia, Pemerintah sebaiknya segera mengubah pola pendidikan dokter di Indonesia, terutama hal yang terkait biaya pendidikan yang cukup mahal.
Dia mengatakan, mahalnya biaya pendidikan kedokteran di sejumlah perguruan tinggi tidak bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat atau hanya bisa dinikmati segelintir warga.
"Belum lagi biaya pendidikan dokter spesialis yang jauh lebih mahal, mau tidak mau mempengaruhi pengabdian seoroang dokter yang rata-rata tidak mau ditempatkan di daerah dengan alasan penghasilan tidak sebanding dengan biaya pendidikannya," kata dia.
Menurut dia, sistem pendidikian jurusan kedokteran yang memerlukan biaya mahal itu perlu diubah dengan biaya murah atau menjamin biaya pendidikan dokter di seluruh perguruan tinggi.
"Dengan pola seperti itu akan memudahkan pemerintah untuk menerapkan ikatan dinas dan menempatkan dokter ke daerah sehingga jumlah dokter merata," kata dia.
Menurut dia, penyebaran dokter umum dan spesialis yang tidak merata seperti saat ini mempengaruhi pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diberlakukan per 1 Januari 2014.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, jumlah dokter di daerah itu sebanyak 45 orang dokter swasta dan pegawai negeri sipil (PNS) yang tersebar di enam kecamatan dengan jumlah tidak merata.
Dengan jumlah penduduk sekitar 200 ribu jiwa, idealnya di daerah ituminimal terdapat sebanyak 70 orang tenaga dokter, dengan penghitungan rasio satu dokter untuk melayani 3.000 orang, namun sampai saat ini masih kurang.
(*)
Ini sebagai pengganti uang kerja mereka selama mereka wajib istirahat setelah operasi. Jadi para peserta baru diwajibkan untuk tidak bekerja apalagi pekerjaan berat selama minimal lima hari setelah operasi dan untuk uang harian sudah ditanggung dengaMuntok (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung berupaya meningkatkan keikutsertaan kaum pria dalam program keluarga berencana dengan memberikan uang saku kepada peserta modus operasi pria (MOP) atau vasektomi.
"Uang saku memang tidak begitu besar yaitu Rp500.000 per peserta dan Rp200.000 bagi warga yang berhasil mengajak pria ikut KB MOP," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Barat Mursiawaty di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, uang saku itu diberikan kepada peserta setelah menjalani operasi kecil yang dilakukan tim medis dari BKKBN Provinsi Babel dengan pertimbangan para peserta baru itu belum bisa melakukan aktivitas kerja selama lima hari setelah operasi.
"Ini sebagai pengganti uang kerja mereka selama mereka wajib istirahat setelah operasi. Jadi para peserta baru diwajibkan untuk tidak bekerja apalagi pekerjaan berat selama minimal lima hari setelah operasi dan untuk uang harian sudah ditanggung dengan uang saku itu," kata dia.
Selain itu, jika mereka bisa mengajak calon peserta KB pria lain, si pengajak ini akan mendapatkan uang motivasi sebesar Rp200.000 per orang yang mau diajak.
"Ini kami lakukan untuk meningkatkan keikutsertaan KB pria dengan kontrasepsi MOP atau vasektomi yang sampai saat ini masih sangat minim," katanya.
Hingga Februari 2013, katanya, dari sebanyak dari sebanyak 5.870 perkiraan permintaan masyarakat peserta baru (PPM PB) yang menjadi peserta KB baru mencapai 1.049 orang dan belum ada peserta MOP.
"Kami targetkan sebanyak 11 orang bisa menjadi perserta KB MOP, namun kenyataannya pasangan belum ada yang berminat, kendala ini mungkin juga terjadi di daerah lain," kata dia.
Ia mengatakan, selama bulan kemarin yang paling banyak menjadi pesert KB kontrasepsi suntik yaitu sebanyak 119 orang dari 214 orang perkiraan permintaan masyarakat (PPM), disusul KB pil yaitu sebanyak 297 orang dari 3.199 PPM.
Selanjutnya, KB kondom sebanyak 119 orang dari 214 PPM, KB implant 76 orang dari 227 PPM, KB IUD 47 orang dari 200 PPM, MOW sembilan dari tujuh PPM dan MOP tidak ada sama sekali dari 11 PPM.
"Kesadaran kaum pria ikut KB masih rendah karena kesalahan pemahaman, misalnya metode itu bisa mempengaruhi hubungan seks suami-istri, kegemukan, impotensi dan lainnya, padahal itu tidak terbukti," kata dia.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata dia, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi khusus kepada kaum pria yang sudah beristri dengan menggandeng para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para peserta KB MOP di daerah itu.
"Kami berharap adanya peningkatan kesadaran pria untuk ikut KB. Jangan terpengaruh isu yang tidak bertanggung jawab karena KB MOP dilakukan dengan tindakan bedah aman dan sederhana serta memiliki keuntungan mencegah kehamilan lebih dari 99 persen dan tidak menggangu hubungan seksual," ujarnya.
(KR-DSD/R014)