Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Kepala Unit Pengendalian Penyakit avian Influenza Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta Tri Wahana Adiwijaya di Yogyakarta Senin mengatakan, penurunan kasus flu burung antara lain disebabkan menurunnya curah hujan.
"Wabah flu burung memasuki bulan puasa ini kami bisa menyatakan menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya, sehingga masyarakat tidak perlu resah," katanya.
Ia menyebutkan hingga 14 Juli 2013 populasi unggas terkena flu burung di DIY hanya berada di Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah 3 ekor unggas dari 224 populasi uanggas.Sementara untuk Kabupaten lainnya tidak ditemukan.
"Kasus flu burung yang ditemukan bukan pada peternak, melainkan pada peliharaan rumah tangga," katanya.
Jumlah tersebut, jauh dari kasus flu burung pada Januari 2013 yang ditemukan sebanyak 14 unggas positif flu burung dari 225 populasi unggas.
"Januari cukup banyak (kasus flu burung) sebab curah hujan masih tinggi," katanya.
Kendati demikian, penyebaran wabah flu burung rentan meningkat kembali seiring potensi meningkatnya tren pembelian unggas hidup khususnya ayam di kalangan masyarakt khususnya H-7 Hari Raya Idul Fitri mendatang.
"Jual-beli ayam hidup meningkat menjelang Lebaran. Biasanya rentan menjadi sumber penyebaran virus flu burung," katanya.
Sehingga ia tetap mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengurung ayam yang telah dibeli dari pasar. Hal itu, menurut dia, efektif menekan penyebaran virus flu burung.
Menurut WHO, virus flu burung H7N9 telah menginfeksi 108 orang di China sejak terdeteksi pada Maret. Virus jenis sebelumnya menyebabkan kematian ratusan orang di seluruh dunia pada 2003.
Meski belum jelas cara penularan virus tersebut, pakar kesehatan WHO sejauh ini belum melihat bukti skenario terburuk penularan antar-manusia.
Sebuah tim beranggotakan pakar kesehatan internasional yang dipimpin WHO dan pemerintah China melakukan penelitian selama lima hari di China, namun tidak menemukan petunjuk penularan virus antar-manusia.
Asisten Dirjen WHO untuk keamanan kesehatan, Keiji Fukuda mengatakan, situasinya masih tetap rumit dan sulit serta terus berkembang.
"Kalau kita lihat virus-virus influenza, yang ini merupakan jenis yang sangat berbahaya untuk manusia," kata Fukuda seraya menambahkan jenis yang berbahaya lain adalah H5N1 yang membunuh 30 dari 45 korban terinfeksi di China antara 2003 hingga 2013.
Meskipun angka kematian akibat merebaknya virus H7N9 lebih rendah, ia mengatakan, "Sudah jelas ini adalah salah satu jenis paling mematikan yang pernah kita lihat sejauh ini."
Fukuda menekankan bahwa tim tersebut masih berada pada tahap awal penelitian dan "mungkin kami akan melihat penularan yang paling serius saat ini."
Menurut tim pakar tersebut, yang membingungkan pada kasus flu burung kali ini adalah tidak adanya gejala sakit pada unggas sehingga mempersulit upaya penelusuran dan pengendalian.
Berdasar bukti yang diperoleh tim, kata Fukuda, virus tersebut lebih mudah ditularkan dari unggas ke manusia dibandingkan H5N1 yang telah menewaskan 371 orang di seluruh dunia sejak 2003.
Asisten professor pada Departemen Mikrobiologi Universitas Hong Kong, Ho Pak-leung dalam British Medical Journal menyebutkan bahwa dalam tempo dua bulan sejak terdeteksi pertama kali, penularan virus H7N9 di China sudah hampir dua kali lipat dibandingkan infeksi H5N1 di negara tersebut selama satu dekade.
Disamping kasus awal penularan H7N9 di sekitar Shanghai, korban lain terinfeksi di Beijing dan lima provinsi di China.
Sampel ayam, bebek dan burung merpati dinyatakan positif H7N9 namun pengujian belum dilakukan untuk burung liar, kata Direktur divisi influenza pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Nancy Cox.
"Setidaknya kita bisa memahami sepertinya sumber infeksi adalah unggas," katanya.
Para pakar juga menguji sampel dari peternakan namun tidak menemukan apapun, kata Malik Peiris, pakar virologi klinik pada Universitas Hong Kong.
Liang Wannian, Dirjen pada kantor kesehatan darurat Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana memperingatkan kemungkinan munculnya kasus yang lebih sporadis "sebelum sumber infeksi benar-benar dikonfirmasikan dan dikendalikan secara efektif."
Sementara Direktur Pusat Kolaborasi Referensi dan Penelitian Influenza WHO Anne Kelso mengatakan, terdapat penurunan dramatis kasus infeksi H7N9 di pusat perdagangan Shanghai, yang menyaksikan jumlah kematian terbanyak.
"Pada fase ini, berita tersebut sungguh sangat menggembirakan," katanya.
Setelah Shanghai menutup pasar-pasar unggas hidup pada awal April, segera terjadi penurunan kasus baru infeksi virus," kata Kelso.
"Ini membuktikan bahwa penutupan pasar unggas hidup merupakan langkah paling efektif untuk mengurangi risiko infeksi virus H7N9," ujarnya.
Pekan lalu perwakilan WHO di China Michael O`Leary mengeluarkan data bahwa separuh dari pasien flu burung tidak ada kontak dengan unggas sebelumnya, demikian Reuters.
(S022/B002)
Bagaimana mereka bisa terinfeksi? Ini adalah misteri...Jenewa/Beijing (ANTARA News) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu, menyatakan sebagian penderita yang dinyatakan positif flu burung galur baru di China tidak memiliki sejarah kontak dengan unggas.
Fakta ini menambah gelap misteri mengenai virus yang hingga saat ini telah membunuh 16 orang di China tersebut.
Jurubicara WHO Gregory Hartl menegaskan bahwa ada korban yang tidak memiliki sejarah kontak dengan ternak unggas.
Sebelumnya seorang peneliti China mengatakan bahwa sekitar 40 persen pasien yang terinfeksi virus H7N9 tidak pernah kontak dengan unggas sebelumnya.
"Ini adalah satu teka-teki yang masih harus dipecahkan dan membutuhkan jaringan penelitian yang luas," kata Hartl seraya menambahkan bahwa ia belum mengetahui pasti persentasenya.
China telah diperingatkan mengenai kemungkinan meningkatnya jumlah korban terinfeksi dari 77 orang saat ini. Korban terakhir berasal dari kota dagang Shanghai dimana sebagian besar kasus ditemukan, demikian dilaporkan kantor berita Xinhua.
Sumber pasti infeksi virus tersebut masih belum jelas dan sejauh ini belum ada laporan penularan virus dari manusia ke manusia.
Beberapa sampel dinyatakan positif di beberapa pasar unggas yang masih menjadi fokus penelitian oleh otoritas China dan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).
Kepala peneliti epidemiologi pada Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDPCC) Zeng Guang seperti dikutip harian Beijing News mengatakan, sekitar 40 persen korban tidak terpapar dengan ternak sebelumnya.
"Bagaimana mereka bisa terinfeksi? Ini adalah misteri," katanya.
Menurut pengamatan Reuters yang didasarkan pada laporan-laporan media lokal, hanya 10 dari 77 kasus yang tercatat hingga Selasa memiliki sejarah kontak dengan unggas.
Namun CDPCC enggan berkomentar mengenai hal tersebut.
"Karena sumber infeksi tidak dikendalikan secara efektif, kemungkinan jumlah kasus bisa meningkat," demikian Xinhua mengutip hasil kajian risiko yang dibuat oleh Komisi Kesehatan Nasional dan Keluarga Berencana.
Sektor peternakan China mencatat kerugian lebih dari 10 miliar yuan (1,6 miliar USD) sejak munculnya berita mengenai galur baru flu burung dua minggu lalu.
Pihak berwenang China telah menyembelih ribuan unggas dan menutup pasar-pasar unggas hidup di Shanghai dan Beijing, dalam upayanya menekan laju infeksi terhadap manusia.
Sebuah tim beranggotakan pakar-pakar flu burung internasional akan tiba di China pekan ini untuk membantu penelitian virus, kata WHO.
Otoritas China pada Minggu melaporkan virus tersebut telah menyebar diluar wilayah delta Sungai Yangtze di timur China, dengan sejumlah kasus dilaporkan di ibukota Beijing dan provinsi Henan.
(S022)
Jakarta (ANTARA News) - Para ilmuwan Australia menyimpulkan minyak burung emu yang diambil dari lemak burung asal Australia ini, bisa ikut memperbaiki kerusakan usus asien kemoterapi.Minyak emu yang telah lama digunakan suku Aborigin untuk pengobatan luka kulit, bisa mempercepat perbaikan usus dan mengobati berbagai penyakit usus umum lainnya, demikian para peneliti seperti dikutip The Telegraph.
Para peneliti Universitas Adelaide menyimpulkan minyak ini adalah obat anti radang dan mempercepat perbaikan perut dengan merangsang pertumbuhan kripta usus yang membantu menyerap makanan.Lebih dari 60 persen pasien kanker yang menjalani kemoterapi menderita tukak usus kronis, tetapi saat ini tidak ada pilihan pengobatan yang efektif, kata para peneliti."Kami telah melakukan penelitian yang cukup di laboratorium. Penelitian tersebut menunjukkan minyak emu berpotensi mengurangi gejala pelemahan kondisi ini dan meningkatkan pemulihan usus," kata Peneliti utama, Profesor Gordon Howarth.
Hasil penelitian menunjukkan minyak yang dihasilkan membuat lebih besar kripta usus dan mengurangi kerusakan usus yang terpengaruh kolitis ulserativa atau penyakit radang usus.Kekuatan penyembuhan minyak burung emu baru-baru ini menimpa aktris Australia Cate Blanchett yang berkata kepada majalah Elle bahwa dia menggunakan krim berbasis minyak Emu di kulitnya.Penerjemah: Azis Kurmala