Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Wednesday, May 8, 2013

Bakteri di Perut Bikin Daging dan Telur Jadi Bahaya untuk Jantung

Jakarta, Selama ini daging dan telur seringkali dianggap meningkatkan risiko penyakit jantung karena kandungan kolesterolnya yang tinggi. Penemuan baru justru mengungkapkan bahwa bakteri di dalam tubuh manusialah yang membuat 2 jenis makanan ini menjadi berbahaya bagi jantung.

Penemuan ini yang dilakukan oleh Dr Stanley Hazen, peneliti dari CLeveland Clinic mengungkapkan bahwa karnitin, sebuah zat kimia alami yang terdapat di dalam daging merah, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Risiko ini timbul tidak secara langsung, melainkan setelah melalui proses di dalam sistem pencernaan, sepeti dikutip dari Medical Daily, Sabtu (27/4/2013).

Diungkapkan dalam New England Journal of Medicine bahwa lesitin terkandung di dalam kuning telur, daging merah, hati, kacang kedelai, gandum, kacang-kacangan, dan susu. Jika mengonsumsi makanan tersebut, maka lesitin akan dipecah oleh sistem tubuh menajdi kolin. Bakteri dalam saluran pencernaan akan mengonsumsi kolin dan mengolahnya menjadi bahan kimia yang disebut TMAO (trimethylamine N-oxide).

TMAO dikenal bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung dan pengerasan arteri, yang disebut juga arteriosklerosis. Arteriosklerosis nantinya akan mengarah pada risiko serangan jantung dan stroke.

Untuk menemukan hubungan kadar TMAO pada serangan jantung secara langsung, peneliti melibatkan 4.000 orang yang telah menjalani angiografi. Kadar TMAO diambil dan pasien dipantau selama 3 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa responden dengan kadar TMAO 2 kali lebih tinggi memiliki risiko semakin tinggi juga untuk terkena serangan jantung, stroke atau kematian dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar TMAO rendah.

Tetapi perlu diingat saat responden diberi antibiotik yang kuat, yang akan menghilangkan bakteri usus tertentu, kadar TMAO mereka tidak pernah naik. Ini sangat berpengaruh terhadap bakteri yang memproduksi TMAO. Dengan hasil ini nantinya peneliti akan mempelajari spesies bakteri tertentu atau strain yang menyebabkan peningkatan produksi TMAO dan mencari vaksinnya.


(vit/vit) Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K)

Konsultasi Dokter Gigi (drg)

Konsultasi Spesialis Anak (SpA)

RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jl. Diponegoro 71 Jakarta Pusat, DKI Jakarta Telp: +6621-3914125



Sumber Detik



Alat Kesehatan Bandung

No comments:

Post a Comment