Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
"Sudah menjadi keyakinan umum bahwa pijat lebih baik, tetapi nyatanya tidak. Faktanya, pijat dan olahraga punya manfaat yang sama," kata Prof Lars Andersen yang melakukan penelitian tersebut, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (15/4/2013).
Dalam penelitian itu, Prof Andersen yang bekerja di National Research Center for the Working Environment di Copenhagen melibatkan 20 partisipan orang dewasa. Para partisipan diminta melakukan olahraga dengan fokus otot bahu, yang juga melibatkan otot sekitar leher.
Pada hari berikutnya, para partisipan diminta kembali ke laboratorium saat mulai merasakan keluhan nyeri otot. Level nyerinya rata-rata berada di angka 5 pada skala 0 sampai 10, atau naik 0,8 poin dibandingkan saat para partisipan belum mulai berolahraga.
Untuk meredakan nyeri tersebut, sebagian partisipan diberi terapi pemijatan di sekitar bahu. Sebagian lagi tidak dipijat, melainkan diminta melakukan olahraga yang sama seperti hari sebelumnya. Sebagian lagi, dipijat di bahu sebelah kiri sementara bahu kanan berolahraga.
Setelah masing-masing menjalani terapi pijat maupun olahraga selama 10 menit, partisipan diminta mengukur skala rasa sakitnya. Pada partisipan yang dipijat, nyeri berkurang 0,7 poin sementara yang melakukan olahraga juga berkurang dan bahkan mencapai 0,8 poin.
Tidak diketahui pasti bagaimana pijat dan olahraga bisa meredakan nyeri sesudah olahraga sebelumnya. Namun diyakini, kedua jenis terapi itu bisa melepaskan byproduct atau produk sampingan metabolisme yakni asam laktat yang berhubungan dengan kerusakan jaringan saat berolahraga.
"Dikira hanya pegal-pegal biasa, padahal ini adalah neuropati. Ini merupakan istilah untuk kerusakan saraf," kata Luthy dalam acara diskusi tentang neuropati di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, kerusakan saraf ini bisa disebabkan oleh penyakit, trauma pada saraf, penyakit sistemik, efek samping obat atau bertambahnya usia.
Gejala-gejala neuropatik, lanjut dia, perlu diketahui karena bisa menunjukkan seberapa berat kerusakan pada sistem saraf.
"Gejala baru terlihat jelas ketida sudah terjadi kerusakan saraf, sementara perbaikan untuk kerusakan saraf membutuhkan waktu yang lama," tuturnya.
Menurut Luthy, gejala awal neuropati biasanya kesemutan tanpa sebab yang terkadang disertai rasa baal, kebas atau terbakar dan saat kerusakan sudah memasuki stadium lanjut bagian tubuh yang sarafnya rusak akan mati rasa.
"Ini akan dimulai dari bagian kaki karena kaki memiliki saraf yang paling panjang. Semakin panjang saraf, makan saraf yang paling ujung rentan mengalami gangguan fungsi," jelasnya.
Gejala lain yang muncul, lanjut dia, bisa berupa rasa terbakar, kulit hipersensitif, kulit mengkilap tidak wajar, rambut rontok pada area tertentu, kelemahan tubuh dan anggota gerak, serta atrofi otot atau pengecilan otot.
Ia menjelaskan pula bahwa neuropati dikelompokkan menjadi empat yakni yaitu kerusakan pada sistem motorik, sistem sensorik, sistem otonom, dan sistem campuran.
"Semua sistem saraf ini bisa terganggu, sehingga menimbulkan gejala atau gangguan sesuai dengan fungsi sistem yang rusak," demikian Manfaluthy Hakim.