Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Supply Alkes, Supplier Alkes Terlengkap dengan harga bersaing

Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.

Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Showing posts with label menekan. Show all posts
Showing posts with label menekan. Show all posts

Tuesday, April 23, 2013

AIPKIND fokus upaya menekan angka kematian ibu

Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND) Yetty Irawan, MSc, menyebutkan bahwa pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar pada 10-12 April 2013 merupakan bentuk tanggung jawab bidan untuk ikut menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya dalam jumpa wartawan Penguatan Pendidikan Kebidanan untuk peningkatan Kualitas Kesehatan Ibu dan Anak di Grand Sahid Jakarta, Jumat.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, AKI di Indonesia menduduki peringkat pertama di Asia Tenggara dengan 228 bayi per 100 ribu kelahiran hidup.

Dalam Raker tersebut, lanjut Yetti, ada standarisasi yang diputuskan.

"Kami menyampaikan visi misi yang sama dengan pemerintah untuk menekan angka kematian ibu," katanya. Menurutnya, peningkatan kualitas bidan sudah berkembang pesat di Indonesia, terbukti dengan adanya pendidikan kebidanan indonesia di tingkat universitas yakni di Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga dan Universitas Andalas.

"Pendidikan D3nya sendiri sudah 300an dan S2 nya sudah ada di empat universitas, Unpad, Unand, Unair dan Unbraw," katanya.

Sementara itu, Ketua Aipkind, Dra. Jumiarni Illyas, MKes, menyebutkan raker pertama kali digelar tersebut mendapat sambutan yang cukup baik dari para peserta didik pendidikan bidan.

"Yang hadir 600 peserta dari Indonesia," katanya.

Jumiarni melanjutkan, dalam raker tersebut, bidan Indonesia siap dengan standar-standar yang sudah ditetapkan untuk peningkatan kualitas bidan seperti adanya uji kompetensi bidan, peningkatan kualitas SDM pengajar serta pengakreditasian lembaga pendidikan bidan di Indonesia.



Sumber Antara



Alat Laboratorium Bandung

Monday, March 18, 2013

Program sanitasi ampuh menekan diare

 Ilustrasi (blogspot.com)

Laob, NTT (ANTARA News) - Gerakan sanitasi lingkungan ternyata cukup ampuh menekan tingkat penderita diare, setidaknya ini terjadi di Desa Laob, Kecamatan Polen, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.Sejak menjalankan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) bersama Plan Indonesia pada 2011, desa ini berhasil menekan angka penderita diare. Warga diminta melaksanakan lima pilar kebersihan dan kesehatan, yaitu berhenti buang air besar sembarangan, cuci tangan memakai sabun, mengelola air minum di tingkat rumah tangga, mengelola sampah rumah tangga, dan mengelola limbah cair.Sebelum ini, desa ini kerap diserang penyakit yang penularannya berkaitan dengan kesehatan lingkungan seperti diare, malaria, dan demam berdarah."Dulu diare, malaria, demam berdarah, langganan di sini," tutur Benyamin Mauboi (53), warga desa Laob.Ia mengisahkan sekitar tahun 2007 lalu, desanya pernah terkena wabah diare yang menelan korban jiwa beberapa warga, sedangkan Kepala Puskemas Polen Karolus Niron menyebut ada 500 kasus diare tercatat di desa itu pada 2010.Tahun 2011, setelah program sanitasi berjalan, jumlah kasus diare menurun hingga 254 kasus. Karolus mengatakan, kini setiap rumah di desa itu sudah memiliki jamban dan dia berencana melakukan penyuluhan pemanfaatan dan pemicuan peningkatan kualitas jamban.Editor: Jafar M Sidik


COPYRIGHT © 2013


Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com




Sumber Antara




Alat Laboratorium Bandung