Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Maka penting mengubah posisi dalam periode tertentu, supaya saraf tidak terjepitJakarta (ANTARA News) - Posisi tubuh tertentu saat melakukan aktivitas dalam waktu lama bisa memicu kerusakan sistem syaraf atau neuropati, kata konsultan neurologi dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K).
"Kebiasaan posisi tubuh tertentu juga bisa menyebabkan neuropati akibat trauma karena syaraf yang terjerat," kata Luthy dalam acara diskusi tentang neuropati di Jakarta, Rabu.
Ia mencontohkan, kebiasaan meletakkan pergelangan tangan pada papan ketik sebagai salah satu kegiatan yang berisiko tinggi memicu neuropati.
"Ada saraf di pergelangan tangan. Bila ini terjepit dalam waktu lama dan berulang-ulang ini akan menyebabkan cedera yang biasa disebut dengan carpal tunnel syndrom," kata Luthy.
Jongkok atau duduk bersila dalam waktu yang lama, katanya, juga bisa memicu neuropati.
Gejala neuropati biasanya diawali dengan kesemutan akibat peredaran darah tidak lancar yang kemudian mempengaruhi sistem saraf.
Hal serupa juga bisa terjadi pada seseorang yang senang duduk dengan posisi menumpangkan kaki, tambah Luthy.
"Ini bisa kembali seperti semula bila posisi tubuh diubah. Maka penting mengubah posisi dalam periode tertentu, supaya saraf tidak terjepit," jelasnya.
"Dikira hanya pegal-pegal biasa, padahal ini adalah neuropati. Ini merupakan istilah untuk kerusakan saraf," kata Luthy dalam acara diskusi tentang neuropati di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan, kerusakan saraf ini bisa disebabkan oleh penyakit, trauma pada saraf, penyakit sistemik, efek samping obat atau bertambahnya usia.
Gejala-gejala neuropatik, lanjut dia, perlu diketahui karena bisa menunjukkan seberapa berat kerusakan pada sistem saraf.
"Gejala baru terlihat jelas ketida sudah terjadi kerusakan saraf, sementara perbaikan untuk kerusakan saraf membutuhkan waktu yang lama," tuturnya.
Menurut Luthy, gejala awal neuropati biasanya kesemutan tanpa sebab yang terkadang disertai rasa baal, kebas atau terbakar dan saat kerusakan sudah memasuki stadium lanjut bagian tubuh yang sarafnya rusak akan mati rasa.
"Ini akan dimulai dari bagian kaki karena kaki memiliki saraf yang paling panjang. Semakin panjang saraf, makan saraf yang paling ujung rentan mengalami gangguan fungsi," jelasnya.
Gejala lain yang muncul, lanjut dia, bisa berupa rasa terbakar, kulit hipersensitif, kulit mengkilap tidak wajar, rambut rontok pada area tertentu, kelemahan tubuh dan anggota gerak, serta atrofi otot atau pengecilan otot.
Ia menjelaskan pula bahwa neuropati dikelompokkan menjadi empat yakni yaitu kerusakan pada sistem motorik, sistem sensorik, sistem otonom, dan sistem campuran.
"Semua sistem saraf ini bisa terganggu, sehingga menimbulkan gejala atau gangguan sesuai dengan fungsi sistem yang rusak," demikian Manfaluthy Hakim.