Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Thursday, March 21, 2013

Arisan jamban warga Tuabatan

Tuabatan, NTT (ANTARA News) - Ajang kumpul-kumpul sambil menarik sejumlah uang memang tidak hanya milik kaum hawa, tak terkecuali para bapak di Desa Tuabatan, Kecamatan Miomaffo Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Para bapak ini tidak menjadikan arisan hanya sebagai ajang pertemuan, tetapi juga sebagai usaha untuk meningkatkan dan menjaga sanitasi di desa mereka. Dimulai dari perbincangan selama berkebun, tercetuslah  gagasan mengadakan arisan jamban diantara para kepala keluarga RT 02/01 Dusun A, Desa Tuabatan.

22 kepala keluarga di rukun tetangga itu sepakat membagi arisan ke dalam dua kelompok, masing-masing beranggotakan 11 orang.

"Iuran Rp 50 ribu per bulan," jelas Eduardos Loin, Ketua RT 02/01.

Iuran sebesar itu mereka kumpulkan tiap bulan. Di akhir bulan, setiap tanggal 30, mereka mengocok arisan untuk menentukan siapa satu orang yang beruntung dibuatkan jamban bulan itu.

Berbekal uang sebesar Rp 550 ribu, 10 warga bergotong-royong membangun jamban sederhana untuk si pemenang arisan.

"Uangnya untuk beli kloset, semen, bata merah, atau mungkin besi beton atau seng, karena di sini tidak ada, " kata Eduardos.

Beratap ilalang dan berdinding kayu, sisa keperluan untuk membuat jamban didapat dari swadaya anggota.

"Yang penting jambannya," tutur Eduardos, sesekali mengunyah sirih.

Dari tujuh hari dalam seminggu, mereka sepakat untuk menggunakan setiap hari Rabu atau Kamis untuk mengembuat jamban di rumah si pemenang arisan.

Eduardos pun mengajak para wartawan untuk melihat jamban hasil arisan di rumahnya, yang terletak tidak jauh dari Kantor Desa Tuabatan.

Jamban miliknya terletak di bagian belakang rumah, terpisah dari bangunan utama. Bangunan kamar kecil miliknya terbuat dari kayu dan beratap seng. Lantainya terbuat dari semen.

Eduardos mengatakan arisan jamban ini telah berlangsung sejak tahun lalu, tepatnya bulan Juli. Sebulan sebelumnya, Desa Tuabatan mendeklarasikan bahwa desa mereka telah menjalankan lima pilar program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dicanangkan lembaga swadaya masyarakat Plan Indonesia. Lima pilar itu adalah tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan dengan sabun, mengelola air minum rumah tangga, mengelola sampah rumah tangga, dan mengelola limbah cair rumah tangga.

Hingga bulan ini, kelompok arisan Eduardos telah membuat delapan jamban untuk pesertanya.

"Kalau bangun sendiri kami tidak mampu. (Biaya) berat," ceritanya.

Kepala Desa Tuabatan Paulinus Lit Bana mengatakan sebelumnya, warga desa Tuabatan yng berjumlah 309 kepala keluarga itu belum semuanya memiliki jamban di rumah masing-masing.

Warga Tuabatan, Martha Banafanu (35) mengatakan kondisi desanya yang kerap mengalami kesulitan air, terutama musim kemarau, mengakibatkan sulit bagi setiap warga untuk memiliki kakus sendiri di rumah mereka.

Seperti yang terlihat siang itu, beberapa warga mengambil air dari sumur yang terletak di depan Kantor Desa Tuabatan. Dengan jerigen, mereka pun membawa air itu ke rumah mereka masing-masing.

Akibat kondisi yang seperti itu, dulu, mereka pun kerap menggunakan jamban darurat bersama atau bahkan buang air besar sembarangan.

Henrikus Lawamuran, Camat Miomaffo Tengah, pun berusaha memberikan pemahaman sederhana mengenai pentingnya untuk tidak buang air sembarangan.

"Kami jelaskan ke masyarakat yang namanya bab harus pake air. Yang namanya kesehatan bukan urusan orang dinas tapi urusan pribadi. Sejauh mana air mereka mau ambil."

(nta)



Sumber Antara



Alat Laboratorium Bandung

No comments:

Post a Comment