Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Pulau tersebut adalah pulau tropis bernama Hainan. Ada sebuah desa di sana yang dihiasi perkebunan jeruk, yaitu desa Chengmai. Dari sekitar 560,000 orang penduduk desa, lebih dari 200 warganya berusia 100 tahun ke atas. Rasio warga berumur panjangnya termasuk yang tertinggi di dunia.
Orang-orang yang berhasil hidup lebih dari 100 tahun ini disebut Centenarian. Di Chengmai, setidaknya ada 3 orang yang disebut 'supercentenarian', yaitu orang yang berusia lebih dari 110 tahun. Orang-orang yang berhasil mencapai usia ini diperkirakan jumlahnya tak sampai 400 orang di seluruh dunia.
Usut punya usut, penyebab panjang umur warga Chengmai disinyalir karena pola makan nabati, kebersamaan keluarga, dan tanah yang kaya selenium. Jika ditanya, kebanyakan lansia di sana akan menjawab rahasia umur panjangnya adalah minum alkohol tiap hari, rajin mendengar opera dan makan minyak kacang.
Salah seorang supercentenarian bernama Li Aizhu mengaku lahir pada tahun 1900, Setiap hari dia hanya rebahan di kamar tidur kecilnya yang terbuat dari beton, dengan sebuah kipas angin listrik selalu menyala untuk mengusir panas. Kesibukannya adalah menonton bebek berlenggak-lenggok melewati rumahnya.
Karena umur panjangnya, Li sudah menjadi seperti selebriti di desa. Di atas bangku kayu di ruang tamunya yang sederhana, tergantung plakat logam dari pemerintah yang menyatakan pria tua ini berhak mendapat uang 500 yuan atau sekitar Rp 816 ribu per bulan dan pengobatan gratis.
Walau pernah menghadapi berbagai kejadian luar biasa sepanjang sejarah, misalnya pendudukan Jepang, kemenangan komunis dalam perang sipil, hingga transisi ekonomi menjadi pasar bebas, warga Chengmai tetap melakukan apa yang mereka selalu lakukan, bercocok tanam.
"Saya belum pernah melakukan olahraga apapun, kecuali bertani," kata Wang Kailu (86) yang tinggal di gubuk beton sederhana bersama istrinya, Wu Aihe, seperti dilansir New York Daily News, Selasa (16/7/2013). Pasangan ini mengaku menikah sehari setelah Jepang menyerah pada Perang Dunia II, sekitar 68 tahun silam.
Jennifer Holdaway dari China Environment and Health Initiative of the US-based Social Science Research Council yang pernah mengunjungi Chengmai tahun lalu berpendapat bahwa rahasia panjang umur orang-orang ini adalah perekonomian yang berpusat di sektor pertanian.
Tak hanya Chengmai saja yang dihuni oleh orang-orang centenarian. Daerah lain seperti Kuba, pulau-pulau di Yunani dan Jepang, juga semenanjung di Kosta Rika juga banyak dihuni orang-orang berumur 100 tahun ke atas. Peneliti menemukan adanya karakteristik yang sama, yaitu penekanan pada keluarga, gaya hidup yang membutuhkan aktivitas fisik, dan pola makan nabati.
(pah/vta)
No comments:
Post a Comment