Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Wednesday, July 17, 2013

INA CBGs sistem pembayaran dalam JKN

Jakarta (ANTARA News) - Manfaat implementasi Indonesia Case Based Groups  (INA CBGs) dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah tarif terstandarisasi dan lebih memberikan kepastian.

Perhitungan tarif pelayanan lebih objektif berdasarkan pada biaya sebenarnya. Melalui INA CBGs diharapkan dapat meningkatkan mutu dan efisiensi rumah sakit, demikian keterangan tertulis Kemenkes, Jumat,


Ina-CBG merupakan sistem pengelompokan penyakit berdasarkan ciri klinis yang sama dan sumber daya yang digunakan dalam pengobatan. Pengelompokan ini ditujukan untuk pembiayaan kesehatan pada penyenggaraan jaminan kesehatan sebagai pola pembayaran yang bersifat prospektif.


Menurut Dirjan Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan RI, Akmal Taher,  penyesuaian tarif INA-CBGs sedang dalam tahap penyempurnaan, diusahakan pada awal Juli ini akan selesai untuk pengelompokan 1.077 jenis penyakit.


"Dalam penetapan tarif, tentunya tidak akan mengurangi hak rumah sakit dan pasien dalam porsinya masing-masing. Angka yang akan ditetapkan nantinya bukan hasil tebak-tebakan, melainkan pengalaman, observarsi dengan menggunakan sampel 1.000 kasus," kata Akmal saat menggelar jumpa pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta.


Penyesuaian tarif INA-CBGs untuk JKN dilakukan mengingat ada konsekuensi biaya dari aktivitas yang dilakukan.


Meski harga paket pelayanan kesehatan berbeda pada tiap wilayah berdasarkan regionaliasi, namun dengan sistem paket INA-CBGs, kualitas obatnya tetap sama di setiap wilayah.


Menurut Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Usman Sumantri, tidak akan ada pembedaan dalam kuantitas dan kualitas obat kepada masyarakat selama paket dan penyakitnya sama.


"Obatnya tidak berbeda dalam jumlah dan kualitas di regional manapun, selama paket dan penyakitnya sama," ungkapnya.


Sementara itu Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Maura Linda Sitanggang menambahkan harga obat pasti berubah namun tidak mengubah dosis dan jumlah obat yang diberikan.


"Pemerintah melalui rumah sakit sebagai penyedia, akan memberikan obat sebaik-baiknya. Keefektifan obat akan berlaku sesuai berjalannya formularium nasional," kata Maura.




Sumber Antara




Alat Laboratorium Bandung

No comments:

Post a Comment