Penyedia Alat Kesehatan Terlengkap

Kami penyedia jasa supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, medical, mechanical, elektrical, environmental engineering terlengkap dan terpercaya. Kami melayani penjualan retail dan pemesanan khusus.

Untuk informasi lanjut, hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.

Monday, July 22, 2013

Ini Caranya Agar Terhindar dari Infeksi Kuku Akibat Manikur

Jakarta, Bagi kebanyakan wanita, manikur bukanlah sesuatu yang asing. Bahkan ritual membersihkan sekaligus mempercantik kuku ini kerap dijadikan rutinitas bagi beberapa orang.

Kegiatan ini dilakukan untuk menghindari berbagai macam penyebaran infeksi seperti kutil dan jamur kuku. Tapi, sering tidak disadari bahwa manikur juga berisiko pada infeksi dan masalah lain yang membahayakan kesehatan.

Seperti dikutip dari Medindia, Selasa (16/7/2013), terkadang saat manikur, lem akrilik digunakan untuk memperbaiki letak kuku palsu atau sekadar digunakan sebagai pelapis kuku. Lem ini bisa menyebabkan alergi yang mengiritasi tangan dan mata.

Kuku juga bisa terinfeksi jamur yang disebut ragi. Kuku yang terinfeksi ragi bisa rusak, retak, atau bahkan hancur. Beberapa studi menunjukkan infeksi akibat perawatan di salon menjadi salah satu penyebab terjadinya hepatitis kronis. Hal ini dikarenakan peralatan yang digunakan untuk manikur sudah terinfeksi dan digunakan berkali-kali.

Untuk menghindari terjadinya infeksi dan risiko kesehatan akibat manikur, sebaiknya Anda memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan perawatan tersebut. Pastikan Anda tidak memiliki infeksi kulit atau kuku yang bisa menyebar ke wanita lain.

Sebelum proses manikur dimulai, sebaiknya Anda ataupun petugas salon sudah mencuci tangan menggunakan pembersih yang mengandung 70 persen alkohol. Selain itu, sebaiknya Anda menolak ketika petugas salon menggunakan peralatan yang dibiarkan berada di tempat terbuka.

Akan lebih aman jika satu set peralatan yang akan digunakan baru dan masih tersegel rapi di dalam kemasannya. Peralatan seperti gunting harus dibersihkan dengan baik. Caranya dengan didesinfeksi dengan alkohol lalu disimpan di tempat steril. Sistem ini biasa disebut autoclaves.

Autoclaves bisa menghasilkan uap di bawah tekanan dan dapat menghancurkan kuman mikroskopis. Proses ini sama dengan yang digunakan rumah sakit untuk membersihkan alat-alat operasi. Ada alat manikur yang tidak bisa didesinfeksi seperti kikir kuku dan batu apung.

Ada baiknya Anda membawa peralatan itu dari rumah agar terjamin kesterilannya. Hal yang tak kalah penting yakni pastikan petugas salon menggunakan sarung tangan saat merawat kuku Anda. Hal ini akan menghindari infeksi jamur atau bakteri pada kultikula (kulit yang mengeras di sekitar kuku).

Bila terinfeksi, kultikula akan membengkak dan bernanah. Jika sudah begitu, dokter harus memotong kulit di sekitar kuku untuk menghilangkan infeksi. Hal lain yang perlu diperhatikan, jangan lakukan manikur jika terdapat masalah pada kulit seperti lecet atau luka.

Jangan pula lakukan manikur atau pedikur setidaknya 24 jam setelah mencukur bulu tangan atau kaki. Untuk mempercantik penampilan, gunakan cat kuku yang tidak beracun. Sebabnya, ada beberapa cat kuku yang mengandung bahan kimia beracun seperti dibutyl phthalates (DBP), toluene, formaldehyde dan oxybenzone, yang harus dihindari.

(vit/vit)



Sumber Detik



Alat Kesehatan Bandung

No comments:

Post a Comment