Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Menyajikan informasi akurat dan terkini penyedia alat kesehatan di Bandung Jawa Barat
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Kami menyediakan supply alat kesehatan, peralatan laboratorium, elektrik engineering terlengkap dengan harga sangat bersaing. Hubungi kami di 081321161101 untuk informasi lanjut. email: alkesritel@yahoo.com. website: supplyalkes.blogspot.com.
Untuk informasi lanjut,
hubungi kami di
no telp -,
email: alkesritel@yahoo.com
website: alkesritel.blogspot.com.
Pasalnya menurut studi tersebut, olahraga rutin takkan menghentikan proses penuaan otot atau penurunan bentuk dan kekencangan otot-otot seseorang. Temuan ini juga bertentangan dengan kepercayaan bahwa ketidakaktifan fisik bertanggung jawab penuh terhadap pengenduran otot di usia senja.
Dengan kata lain Profesor Jamie Timmons dari Loughborough University, Inggris menyatakan bahwa studi ini menunjukkan 'kaitan antara penuaan otot dengan kurangnya latihan fisik tidaklah masuk akal'.
"Kami pun memastikannya dengan mengamati perubahan otot orang-orang di Inggris dan AS seiring dengan pertambahan usia mereka. Tapi kami tidak menemukan bukti jika aktivitas fisik dapat menyebabkan perubahan biologis yang berkaitan dengan usia. Bagi sebagian orang berolahraga mungkin akan memberikan efek fungsional yang baik tapi bagi beberapa orang lainnya aktivitas ini tidaklah menghentikan penuaan otot," terang Prof Timmons seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa (26/3/2013).
Dari situ peneliti menemukan adanya penanda kimiawi spesifik atau 'sidik jari' untuk proses penuaan otot. Sekali teridentifikasi, peneliti dapat melihat bagaimana reaksi penanda tersebut terhadap latihan fisik. Kemudian peneliti mencari tahu apakah ada diantara partisipan yang memperlihatkan perbaikan otot setelah berolahraga. Tapi lama-kelamaan mereka menyadari bahwa kerja keras partisipan di gym tidaklah menghentikan proses penuaan otot-otot mereka.
Bahkan menurut Prof Timmons, seperempat orang 'tak mengalami pertumbuhan jaringan otot', meski mereka telah berupaya keras agar fisiknya terus bugar.
Prof Timmons yang juga pakar di bidang sistem biologi di departemen Sport, Exercise and Health Sciences, Loughborough University menambahkan, "Kami sama sekali tak menemukan adanya kaitan antara keduanya padahal masalah utama pada proses penuaan adalah hilangnya otot. Nyatanya kami justru menemukan bahwa 25 persen orang tak memberikan respons apapun terhadap aktivitas fisik dan ototnya tetap tumbuh secara normal."
Bahkan Prof Timmons memperingatkan bahwa olahraga secara berlebihan dapat menyebabkan satu dari 10 orang menderita tekanan darah tinggi dan berisiko terkena diabetes 9 persen lebih tinggi daripada orang yang tidak berolahraga.
"Padahal banyak strategi penanganan penyakit di luaran sana yang hanya terfokus pada aktivitas fisik yang pada sebagian orang tak begitu mempan. Mungkin bagi sebagian orang akan lebih baik jika mereka lebih memfokuskan diri pada pengaturan pola makan atau pola tidur ," tutupnya.
Ada banyak hal yang membuat rambut seorang pria menipis. Gaya hidup, stres, dan diet dituding sebagai penyebab utama menipisnya rambut. Tetapi ada juga kondisi androgenic alopecia yang juga dikenal sebagai pola kebotakan pada pria. Seseorang dengan androgenis alopecia mengalami kebotakan yang dimulai dari atas pelipisnya, kemudian garis rambut surut ke belakang dan membentuk pola huruf 'M'. Kondisi ini dialami sekitar 35 juta orang di Amerika Serikat pada tahun 2010. Diyakini kondisi tersebut terjadi karena keturunan.
Berikut ini penyebab menipisnya rambut seperti dikutip dari Times of India, Selasa (26/3/2013):
1. Pola makan yang buruk
Rambut terbuat dari sejenis protein. Maka itu jika Anda makan makanan yang tidak cukup mengandung protein maka bisa menyebabkan rambut menipis. Karena itu jangan kebanyakan makan junk food, lemak, dan garam. Hanya makan sayuran juga bisa menyebabkan penipisan rambut karena asupan protein tidak tercukupi. Kurangnya zat besi juga memicu kebotakan. Selain itu penurunan berat badan juga menyebabkan rambut menipis.
2. Genetika
Penipisan rambut terkait dengan genetika. Pola kebotakan pada pria diwariskan dari sisi keluarga ibunya. Jadi lihatlah kerabat ibu Anda untuk melihat indikasi rambut Anda di masa mendatang.
3. Stres
Stres merupakan penyebab utama penipisan rambut. Sebab stres kronis dapat membuat kekacauan pada hormon Anda, yang akhirnya menyebabkan ketidakseimbangan sehingga rambut menipis.
4. Sering Keramas
Terlalu sering keramas juga bisa menjadi penyebab rambut menipis. Kulit kepala mengandung minyak alami yang membantu rambut tetap sehat. Dengan keramas, artinya Anda melucuti minyak ini dengan bahan kimia yang terkandung dalam shampo. Jika rambut banyak terkena shampo maka akan menjadi kering dan rapuh, sehingga mudah rontok.
5. Kurangnya Sirkulasi
Kebotakan dan rambut yang menipis juga disebabkan oleh kurangnya sirkulasi. Setiap rambut berada di folikel yang dipelihara oleh aliran darah. Maka itu jika anda mengalami masalah sirkulasi atau gizi buruk, maka dapat menyebabkan rambut rontok.
6. Kondisi Medis
Kondisi medias seperti hipertiroid, diabetes dan lupus telah dikaitkan dengan rambut rontok dan rambut yang menipis. Adanya parasit seperti kurap juga dapat merusak folikel rambut sehingga berimbas pada penipisan rambut atau kebotakan.
Kemoterapi dan terapi radiasi yang sering digunakan untuk pengobatan kanker pun biasanya menyebabkan rambut rontok. Akan tetapi umumnya rambut akan tumbuh kembali setelah pengobatan selesai.
7. Hair Treatment dan Styling
Penampilan seseorang bisa terliht berbeda hanya dengan mengubah gaya rambut. Tapi ingat, membuat rambut lebih bergaya seperti membuat model spike atau menguncir ekor kuda bisa menarik rambut dari folikelnya, sehingga rambut bisa rontok.
Perawatan rambut dengan menggunakan bahan kimia seperti mewarnai dan mengeriting juga dapat melemahkan dan merusak rambut sehingga menyebabkan rambut rontok dan menipis. Jadi jangan buru-buru gonta-ganti model rambut untuk terlihat seperti para selebriti di televisi, sebab mungkin rambut Anda tidak bisa menerimanya.
Selama ini polusi dari padatnya lalu-lintas diduga hanya memicu asma, tapi suatu penelitian di Eropa ternyata menyimpulkan kepadatan lalu-lintas adalah penyebab asma.
Los Angeles Times yang mengutip penelitian itu menyebutkan 14 persen asma kronis pada anak-anak disebabkan polusi yang berasal dari lalu-lintas.
"Ini pertama kalinya ada perkiraan kasus asma yang sebetulnya tak terjadi jika mereka tidak terpapar gara-gara tinggal di dekat jalanan yang berpolusi," kata pemimpin penelitian itu, Dr. Laura Perez dari Swiss Tropical and Public Health Institute.
Studi yang dimuat di European Respiratory Journal itu juga menyebutkan hasil penelitian mereka menekankan tentang pentingnya perbaikan tata kota dan peraturannya.
Laporan itu mengisyaratkan agar keluarga dengan anak-anak yang sedang tumbuh kembang, lebih baik tidak tinggal di dekat jalanan macet dan berpolusi.
Saat ini, kita sulit merealisasikan peningkatan persentase APBN untuk kesehatan lebih tinggi dari 5 persen. Tawaran dari Global Fund untuk ikut membiayai program kesehatan nasional tentu tidak boleh dilewatkan begitu saja,"Jakarta (ANTARA News) - Anggota Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP) DPR Tantowi Yahya mengatakan lembaga internasional Global Fund siap memberikan bantuan data kesehatan untuk kegiatan preventif HIV/AIDS di Indonesia.
"Saat ini, kita sulit merealisasikan peningkatan persentase APBN untuk kesehatan lebih tinggi dari 5 persen. Tawaran dari Global Fund untuk ikut membiayai program kesehatan nasional tentu tidak boleh dilewatkan begitu saja," kata Tantowi Yahya di Quito, Kolombia, melalui pesan elektronik diterima di Jakarta, Selasa.
Politikus Partai Golkar itu sedang mengikuti sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) di Quito, Kolombia. Menurut dia, bantuan tersebut merupakan angin segar bagi DPR dan Pemerintah dalam merancang program kesehatan.
Menurut Tantowi, untuk mendapatkan dana bantuan itu, Global Fund menyaratkan untuk suatu negara harus membuat program kerja nasional.
"Oleh karena itu, perlu kerja sama antara DPR dan Pemerintah untuk memasukkan ke dalam APBN karena mereka menyaratkan itu. Kalau program kerja nasional dinilai layak, bantuan itu akan segera dicairkan," tuturnya.
Tantowi mengatakan bahwa Indonesia tampaknya tidak akan kesulitan karena program pemberantasan HIV/AIDS sudah menjadi bagian program Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs).
Dalam butir keempat, kelima, dan keenam MDGs tercantum Tujuan Pembangun Millennium adalah mengatasi kematian bayi, kesehatan ibu, dan HIV/AIDS.
"Indonesia pun merupakan satu dari dua negara anggota IPU yang memasukkan program MDGs menjadi bagian kerja DPR yang dibuktikan dengan terbentuknya panja MDGs," katanya.
Kebetulan Global Fund, kata dia, juga telah menambah program bantuan. Dalam hal ini, tidak hanya untuk HIV/AIDS, tetapi juga untuk kesehatan ibu dan kematian bayi.
"Jadi, sudah cocok dengan program panja MDGs yang kita miliki," ujarnya.
Menurut dia, dalam kasus HIV/AIDS Indonesia memang tidak separah neara-negara di gurun sahara dan Afrika yang memiliki tingkat kematian tinggi. Namun, Indonesia tetap bisa memberikan kontribusi untuk dunia.
"Usulan yang mudah-mudahan diadopsi anggota parlemen lainnya adalah anggota IPU senantiasa berusaha meyakinkan pemerintah masing-masing untuk meningkatkan anggaran kesehatan. Program bagus hanya bisa berhasil jika ada dukungan dana," pungkasnya.
(D018/D007)
Perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan, namun juga oleh makanan yang dikonsumsi.Jakarta (ANTARA News) - Pola makan ternyata bisa mempengaruhi perilaku seseorang, kata Kepala Departemen Ilmu kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Prof M. Juffrie, SpA (K).
"Perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan, namun juga oleh makanan yang dikonsumsi," kata Juffrie pada jumpa pers program Happy Tummy Council, di Jakarta, Senin.
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa saluran cerna memiliki hubungan dengan otak. "Saluran cerna juga punya insting. Makanan yang kita makan dan bakteri yang ada di dalam saluran cerna cukup kuat dalam mengganggu perilaku manusia. Oleh karena itu, jika saluran cerna sehat maka perilaku juga pasti sehat," jelas Juffrie.
Lebih lanjut Juffrie menjelaskan bahwa jenis makanan yang dikonsumsi dapat mengubah mikrobiom atau biota bakteri yang hidup dalam saluran cerna.
Saluran cerna manusia merupakan tempat tinggal koloni bakteri dan kuman yang bisa membantu proses cerna dan absorbsi nutrisi. Bakteri baik seperti probiotik dibutuhkan oleh tubuh, sehingga jumlahnya harus lebih banyak dibandingkan dengan bakteri jahat seperti e-coli.
"Perubahan pada mikrobiom memberikan dampak cukup kuat terhadap zat kimia di otak," jelas Juffrie.
Mikrobiom di dalam usus yang mengalami perubahan, dapat mengeluarkan aneka zat yang dapat mengganggu proses dan cara kerja otak. Sebagai contoh, Juffrie menjelaskan bahwa sakit perut akibat salah mengkonsumsi jenis makanan, dapat menyebabkan kecemasan bahkan depresi.